BENTUK-BENTUK
KERJASAMA ANTARNEGARA DAPAT DIGOLONGKAN SEBAGAI BERIKUT;
1. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral
merupakan kerja sama antar dua negara. Misalnya, kerja sama ekonomi yang
terjalin antara Indonesia dengan Singapura atau Amerika dengan Arab Saudi.
Kerja sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta
menjalin hubungan kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Pemerintah
Indonesia sendiri telah mentandatangani perjanjian perdagangan dan ekonomi di
Kawasan Asia Pasifik dengan 14 negara, di Afrika dan Timur Tengah dengan 10
negara, di Eropa Timur dengan 9 negar, di Eropa Barat dengan 12 negara dan di
Amerika Latin dengan 7 negara.
2. Kerja Sama Regional
Kerja sama regional
merupakan kerja sama antara negara-negara sewilayah atau sekawasan. Tujuannya
tidak lain adalah untuk menciptakan perdagangan bebas antara negara di suatu
kawasan tertentu. Bentuk kerja sama regional sudah dijajaki oleh PBB melalui
pembentukan komisi regional yang dimulai dari Eropa, Asia Timur dan Amerika
Latin. Komisi ini mengembangkan kebijakan bersama untuk masalah pembangunan
khususnya pada bidang ekonomi. Kerja sama secara regional biasanya lebih pada
hubungan dengan lokasi negara serta berdasarkan alasan historis, geografis,
teknik, sumber daya alam dan pemasaran. Contoh-contoh bentuk kerja sama semacam
ini, antara lain:
a. ASEAN
ASEAN (Association of South East Asia Nations) atau Perbara
(Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967.
Pembentukan kerja sama ini ditandai dengan Deklarasi Bangkoktanggal
8 Agustus 1967, yang ditandatangani oleh empat menteri luar negeri dan seorang
wakil perdana menteri, yaitu:
·
Adam Malik – Menteri Luar Negeri Indonesia.
·
Thanat Khoman – Menteri Luar Negeri Thailand.
·
Narcisco Ramos – Menteri Luar Negeri Fhilipina.
·
S. Rajaratnam – Menteri Luar Negeri Singapura.
·
Tun Abdul Razak – Pejabat Perdana Menteri Malaysia.
Kerja sama ekonomi ASEAN antara lain berupa membuka pusat
promosi ASEAN untuk kegiatan perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo;
menyediakan cadangan keamanan pangan ASEAN, terutama beras untuk keperluan
darurat; menyelenggarakan pembangunan proyek-proyek industri, pabrik urea di
Malaysia, industri tembaga di Fhilipina, Pusri di Palembang-Indonesia, serta
membentuk kerja sama pengelolaan barang sejenis, seperti karet alam dan kopra.Tujuan
utama ASEAN:
·
Meningkatkan stabilitas finansial terutama pada tingkat
regional.
·
Menghindari kemungkinan krisis keuangan di masa mendatang, serta
·
menggalakkan perdagangan dan investasi melalui penurunan tarif.
b. APEC
APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) atau kerja sama ekonomi
kawasan Asia Pasifik. Kerja sama ini pertama kali dicetuskan oleh mantan
Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Kerja sama ekonomi ini
adalah forum kerja sama ekonomi terbuka, informal, tidak mengikat, dan tetap
berjalan searah dengan aturan WTO (World Trade Organization) serta berbagai
perjanjian internasional.
Pertemuan pertama
diadakan pada bulan Januari 1989 di Canberra, Australia yang dihadiri oleh 12
negara, yaitu enam negara anggota ASEAN, Kanada, Australia, Selandia Baru,
Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, yang secara resmi menyepakati
pendirian APEC. Pada waktu pertemuan tersebut telah disetujui beberapa hal,
antara lain:
·
APEC didirikan bukan menjadi suatu blok perdagangan;
·
Segala pemikiran dan pertimbangan akan diberikan pada
diversifikasi yang ada di kawasan Asia Pasifik; serta
·
Kerja sama ini akan terpusat pada hal-hal praktis yang bertujuan
menguatkan saling ketergantungan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
Pertemuan kedua pada
bulan Juni 1990 di Singapura, ke-12 negara APEC sepakat membentuk tujuh
kelompok kerja yang bertugas mengumpulkan data tentang perkembangan terakhir
perekonomian negara anggota, antara lain bidang jasa, investasi, pengalihan
teknologi, perkembangan sumber daya manusia, kerja sama energi, sumber daya
laut, dan telekomunikasi. Program kerja sama lain yang turut digarap adalah
pariwisata, transportasi, dan pengembangan usaha perikanan.
Pertemuan ketiga pada
bulan November 1991 di Seoul, Korea Selatan, menghasilkan kesepakatan masuknya
Cina, Hongkong dan Taiwan sebagai anggota baru APEC.
Pertemuan keempat pada
bulan September 1992 di Bangkok, Thailand. anggota APEC sepakat membentuk
sekretariat APEC yang bermarkas di Singapura.
Pada KTT-APEC pertama
di Seattle, Amerika Serikat pada bulan November 1993 disepakati penambahan
anggota baru, yaitu Mexico, Papua Nugini dan Cile. Dalam KTT-APEC yang pertama
ini juga dinyatakan tentang visi APEC, yaitu untuk mewujudkan komunitas ekonomi
Asia Pasifik yang berdasarkan semangat keterbukaan dan kemitraan, serta upaya
kerja sama untuk menghadapi tantangan perubahan, pertukaran barang, jasa dan
investasi secara bebas, pertumbuhan ekonomi yang luas serta standar kehidupan
dan pendidikan yang jauh lebih tinggi, dan pertumbuhan yang berkesinambungan
dengan memperhatikan aspek-aspek lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar